Saat ini, dalam itinerary perjalanan wisata yang dilakukan dengan menggunakan layanan jasa sewa bus pariwisata Jogja, sudah mulai banyak dimasukkan tujuan wisata yang berkaitan dengan sejarah dan budaya.

Menurut UNESCO, Warisan Budaya Takbenda adalah berbagai macam praktik, ekspresi, representasi, keterampilan serta instrumen, artefak, obyek dan ruang dalam budaya yang terhubung di dalamnya bahwa masyarakat, kelompok serta untuk beberapa kasus secara khusus adalah bagian dari warisan budaya dari daerah yang dimaksud.

Beberapa Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Berasal dari Yogyakarta

Adapun yang termasuk warisan budaya takbenda atau  intangibel cultural heritage memiliki sifat yaitu tak bisa disentuh atau dipegang. Seperti misalnya konsep dan teknologi, yang memiliki sifat dapat berlalu dan hilang seiring berkembangnya zaman seperti contohnya musik, tari, upacara, bahasa dan berbagai perilaku terstruktur yang lainnya.

Dan diantara warisan budaya takbenda yang dimiliki oleh Indonesia adalah yang berasal dari daerah istimewa Yogyakarta. Berikut ulasannya Kami rangkum hanya untuk Anda.

  1. Bedhaya Angron Akung

Adalah warisan budaya takbenda berbentuk tarian agung yang berasal dari Kadipaten Pakualaman. Tarian ini ditarikan oleh 7 orang penari perempuan yang memakai tata rias dan busana yang layaknya pengantin. Warna busana yang dikenakan umumnya lebih dominan dengan warna hijau dan ungu yang kemerahan.

  1. Upacara Babad Dalan

Merupakan warisan budaya takbenda yang berwujud upacara adat yang sudah berlangsung secara turun temurun di desa Sodo, kecamatan Paliyan kabupaten Gunung kidul. Upacara adat ini diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur yang dimiliki warga desa Sodo yang dilakukan setelah panen padi terjadi.

Upacara yang diadakan untuk memohon kesejahteraan dan keselamatan serta agar terhindar dari seluruh bencana yang mengintai. Upacara adat ini juga menjadi salah satu bentuk penghormatan dari warga desa khususnya kepada leluhur mereka yaitu Ki Ageng Giring yang sudah berjasa untuk mengajarkan agama Islam dan ilmu bidang pertanian pada masyarakat desa tersebut.

  1. Labuhan Merapi

Kemudian warisan budaya takbenda yang ketiga adalah Labuhan Merapi. Adalah sebuah upacara adat yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta bertempat di gunung Merapi setiap setahun sekali tepatnya pada tanggal 29 Rajab. Upacara ini juga digelar bertepatan dengan upacara Jumenengan Dalam.

Upacara Labuhan Merapi adalah sebuah hajat dalem yang dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono yang memimpin Keraton Yogyakarta yang penyelenggaranya diserahkan pada Juru Kunci gunung Merapi. Biasanya acara ini ada di itinerary yang diselenggarakan oleh layanan jasa sewa bus pariwisata Jogja.

  1. Upacara Adat Tatapan Yogyakarta

Merupakan upacara adat yang menjadi warisan budaya takbenda yang digelar untuk menandakan anak perempuan yang akan beranjak dewasa. Dalam budaya Jawa, terutama untuk yang memiliki kelas sosial priyayi ningrat. Adapun yang akan melalui upacara adat Tarapan ini adalah anak gadis yang baru mendapatkan menstruasi pertama mereka.

Sekaligus menjadi upacara yang dilakukan untuk mempersiapkan para remaja wanita untuk menyambut kehidupan remaja mereka setelah datangnya menstruasi pertama mereka.

Cara Mudah Melestarikan Warisan Budaya Takbenda untuk Generasi Muda

Menurut ahli budaya, warisan budaya bisa punah jika tak dilestarikan dengan baik dan benar. Maka setiap warga negara Indonesia harus berupaya agar supaya warisan budaya takbenda yang disebutkan di atas bisa tetap lestari dan dikenal hingga generasi berikutnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu melestarikan warisan budaya takbenda yang dimiliki Indonesia dari berbagai daerah sekalipun.

  • Masuk ke dalam kurikulum pendidikan

Sebaiknya masukkan pengetahuan dan informasi tentang warisan budaya takbenda yang dimiliki oleh setiap daerah yang ada di Indonesia. Dengan begitu, generasi muda pun akan mengenal dan bisa membantu melestarikannya dengan lebih baik.

  • Menjadi salah satu tujuan wisata yang dilakukan siswa

Setiap daerah pastinya memiliki warisan budaya takbenda masing-masing. Jika demikian, akan jauh lebih baik apabila setiap daerah mendorong anak muda untuk bisa lebih mengenal dan melestarikannya dengan cara menjadikan warisan budaya sebagai salah satu acara wisata khas dari daerah masing-masing.

  • Memperkenalkan warisan budaya melalui media sosial

Dan akan jauh lebih baik jika anak muda beramai-ramai memperkenalkan warisan budaya takbenda setiap daerah mereka dengan cara memajang dan memposting di media sosial yang mereka miliki. Saat ini media sosial menjadi salah satu pusat informasi yang paling digemari dan sangat efektif untuk menyebarkan informasi. Terutama untuk promosi layanan jasa sewa bus pariwisata Jogja.

Mengenal Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Dari Yogyakarta